Kamis, 06 Mei 2010

236. Dani

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AsqtgHP09bXT0Qyyukx9d__YjX1G;_ylv=3?qid=20100505084730AAmQhZb
TERAKHIR........WASPADA KRISTENISASI............?
:"Ketika Rasulullah SAW. mula-mula tiba di Makkah, beliau enggan hendak masuk Ka'bah karena di dalamnya banyak patung. Beliau memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu, maka dikeluarkan mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Ismail yang sedang memegang Azlam (alat tuk mengundi). Melihat itu Rasulullah SAW. bersabda : "Terkutuklah orang yang membuat patung itu! Demi Allah sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan undian dengan Azlam, sekali-kali tidak". Kemudian beliau masuk ke dalam Ka'bah, lalu takbir di setiap pojok dan belau shalat ketika itu di dalamnya". (Shahih Bukhari nomor :832).
5. Tuduhan tentang waktu shalat sangat kacau, itu tuduhan yang sangat mengada-ada. Penuduh membentrokkan ayat-ayat dengan hadits Bukhari tanpa mau memahami, QS Al-Isra 17:78 dan QS Hud 11:114, dibentrokkan dengan hadits Bukhari nomor 211, lalu dikomentari bahwa yang dipakai hadits bukan Al-Qur'an. Maka dituduh kacau. Padahal kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits tersebut semuanya bermakna bahwa shalat wajib 5 waktu sehari semalam, yaitu : Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.
6. Nabi Muhammad di tuduh memperkosa gadis di bawah umur, itu tuduhan sangat menghina. Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat sangat, dan tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang menikahi gadis dalam batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti Aisyah yang mulai diajak berumah tangga oleh Nabi SAW. setelah dinikahi pada umur 6 tahun, itu tidak ada larangan. Sedangkan gadis-gadis Arabpun dalam usia 9 tahun sudah mungkin sekali haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu hanyalah kebencian yang membabi buta karena mereka kesulitan mencari celah kelemahan agama Islam.

Tuduhan-tuduhan lain yang mereka lontarkan terhadap Islam sifatnya sama; hanyalah kebencian dan kebohongan belaka. Orang-orang yang mau berfikir pasti paham bahwa tuduhan-tuduhan mereka itu menunjukkan betapa rendahnya moral mereka.
Tiga Serangkai Musuh Islam
Kristenisasi, Orientalisme dan Penjajahan menjadi tiga serangkai, yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk menghancurkan umat Islam.
Kristenisasi bertugas untuk merusak aqidah; Orientalisme memporak-porandakan pemikiran Islam; dan Penjajahan melumpuhkan fisik.
"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidah menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai." (QS At-Taubah 9:32).
Tujuan utama misionaris zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan upaya bagaimana carea mengaburkan pengertian Islam bagi kaum muslimin. Misionaris bertindak sebagai antek-antek dan mata-mata penjajah Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh pendeta Simon, bahwa misionaris adalah faktor penting sebagai penghancur kekuatan persatuan umat Islam.
Negara yang pertama kali mengembangkan Kristenisasi adalah Belanda, yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk gereja dan sekolahan. Kemudian langkah tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya.
Memperkosa dan Memurtadkan
Kejahatan Kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiah Enisnawati alias Wawah (17 th) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di JL. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen.
Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jum'at, 6 Agustus 1999). Dengan aneka kelicikan, kebrutalan dan bahkan pemerkosaan seperti tersebut di atas, jumlah orang Kristen di Indonesia makin menanjak secara drastis. Dari hanya 2,8% pada tahun 1931 menjadi 7,4 % pada 1971 dan hampir 10 % pada 1990. Kebrutalan dan kebiadaban mereka itu menimbulkan aneka konflik pula secara bertubi-tubi. Diantaranya kerusuhan antara muslimin dan Nashrani di Dili, Timor-Timor (1994), Maumere NTT (1995), Surabaya dan Situbondo Jatim (1996), Tasikmalaya (1999). (Ibid, hal.4).

Pertemuan 300 pimpinan gereja dari 50 negara di Singapura, Januari 1989, kemudian pada 6 Januari 1991 dilancarkan apa yang disebut "Dekade Evangelisasi", yakni manifestasi Kristus kepada Gentiles (non Kristen).
Berdasarkan interpelasi angka Gereja dari 5.100.000.000 penduduk dunia dewasa ini, orang Kristen berjumlah 1.665.000.000 Berarti ada sekitar 3.435.000.000 penduduk dunia yang harus dikristenkan, menurut mereka. (Media Dakwah, Agustus

Pelanggaran :
Menyebarkan kebencian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar