Kamis, 03 Juni 2010

568. RabiyeS

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Akfggm8oq02HxZyv3Kk1BNbUjX1G;_ylv=3?qid=20100602061452AAvLHn4

Domba, patung cawet katanya HANYA sebagai pajangan tetapi kok menentukan sah/tidaknya nyanyi?
Pertama-tama:
Saya paham kalau INI hanya perintah dan domba hanya menjalankan perintah paulusnya

Point pertanyaan saya:
Saya sering mendengar jawaban domba saat ditanya soal patung, bahwa patung itu BUKAN PUSAT PENYEMBAHAN dan HANYA sebagai pajangan konyol saja, dicontohkan pula (biasanya) bagaimana jika dalam 1 saf nyanyi di gereja, arah MBENGOKNYA berbeda-beda tentu akan kacau pengaturannya. -yang Ini saya paham-

TETAPI
Yang tidak habis mengerti adalah:

Mengapa jika NYANYI tidak menghadap (walaupun tahu arah) ke PATUNG CAWET tersebut kok TIDAK SAH (yang berarti MEMANG KONYOL ?)
atau
Melafalkan KITAB KONYOL pun (yang dianggap sebagai IBADAH -sekedar MBENGOK sebenarnya, walaupun ASAL BUNYI NGAWUR) SEBAIKNYA menghadap PATUNG CAWET.

Bukankah itu sebuah kontradiksi, yaitu
menganggap PATUNG CAWET hanya sebagai kiblat KEKONYOLAN

tetapi

ternyata sangat menentukan KONYOL TIDAKNYA nyanyi (yang adalah hubungan komunikasi domba dengan makhluk lemah).

Buat saya ini sebuah KETIDAKJUJURAN,
simple bilang saja ya saya nyanyi menghadap PATUNG karena saya menganggap setan ada disana. dan sebagai bentuk KEPATUHAN terhadap perintah -walaupun gak masuk akal saya perintah itu-

Bagaimana ini bisa dijelaskan secara akal sehat dan nalar hai anjing indonesia.

Semoga sadar.
• 3 jam lalu

• - 4 hari tersisa untuk dijawab.
Rincian tambahan
@panduan komunitas: mohon hapus juga pertanyaan feel sick

Tidak ada komentar:

Posting Komentar