Jumat, 26 November 2010

4670. conan.

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AuILfxxNCQt5.32FNQWaUuihRAx.;_ylv=3?qid=20100809232951AAdaPuw&show=7#profile-info-p4OwqtWnaa

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: ‘Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya’. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): “Rasakanlah olehmu azab yang membakar!”. (Ali Imran [3]: 181)
Upaya busuk itu sengaja mereka tempuh sebagai wujud kebencian dan rasa takutnya kepada Islam. Pasalnya, Islam ketika itu berkembang pesat dan mendapat simpati masyarakat luas. Namun usaha mereka kandas. Islam justru semakin berkembang bahkan bisa menerangi jazirah Arab dengan akidah tauhid yang menjadi inti dakwah Rasulullah SAW.
Sukses menghadapi makar musuh itu adalah karunia dari Allah SWT. Tapi ingat, Allah SWT memberikannya bukan tanpa syarat. Semua itu merupakan buah dari resep rabbani yang berhasil dijalankan dengan sangat sempurna oleh Nabi Muhammad SAW dan khalifah sesudahnya. Alhamdulillah, referensi utama resep itu masih ada di tengah-tengah kita, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah.
Al-Qur’an dan as-Sunnah, keduanya merupakan pedoman hidup yang terbebas dari kekeliruan. Di dalamnya terangkum semua petunjuk dan resep hidup yang akan mengantarkan kita pada keridhaan Allah SWT. Termasuk di dalamnya kiat dalam menghadapi ulah dan fitnah yang digalang oleh musuh-musuh Islam.
Syaikh Syinqiti dalam tafsirnya Adhwa’ul bayan fi idhohil qur’an bil qur’an berkata: “Dalam ayat yang mulia ini disebutkan bahwa setiap Mukmin akan diuji dalam harta dan jiwanya, dan mereka akan mendengarkan dari Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang kafir tindakan-tindakan yang sangat menyakitkan dan jika mereka bertakwa dan bersabar, maka kedua hal itu (sabar dan taqwa) merupakan urusan yang diutamakan karena merupakan sebuah kewajiban.”
Istikamah di Atas Manhaj Rabbani
Secara umum ayat di atas telah menjelaskan secara global tentang sikap yang harus ditempuh dalam menghadapi fitnah orang-orang kafir. Yaitu bertakwa dan bersabar. Resep inilah yang diterapkan oleh Rasulullah SAW sehingga bisa mengubah cacian itu menjadi modal untuk mencapai kemenangan.
Seperti apa bentuk sabar dan takwa yang dimaui ayat ini?
Sabar dan takwa dalam ayat di atas ditafsirkan oleh Ibnu Jarir at-Thabari sebagai upaya untuk tetap berada dalam koridor ketaatan kepada Allah SWT dalam kondisi bagaimanapun. Artinya, setiap ada kejadian-kejadian seperti di atas maka kita meresponnya dengan tindakan yang ma’ruf. Bukan dengan tindakan yang munkar atau tindakan yang akan melahirkan kemunkaran.

pelanggaran:
game poin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar